Tikus Suram MetropolitanHujan membanjiri kota metropolitan, seekor tikus kota yang sangat dekil berlari tergesa-gesa mencari tempat berteduh dan ia pun berteduh didalam tempat sampah besar. Didalam tempat sampah tersebut tikus itu meringkuk menahan perih akibat tak makan sejak pagi, lalu ia mengelilingi tubuhnya dengan sampah-sampah yang ada untuk menghangatkan tubuhnya. Memang suasana yang sangat menyedihkan, namun mau bagaimana lagi.Sejenak ia merenungi kehidupannya ia bertanya-tanya "Mengapa hidupku begitu suram, setiap malam aku harus tidur dalam kegelapan dan kedinginan, saat cahaya terbit aku harus mencari makan dengan mempertaruhkan jiwaku, oh tuhan mengapa engkau memberikanku kehidupan yang seperti ini? Mengapa tak engkau berikan kehidupan yang layak bagiku? Aku ingin seperti mereka yang hidup serba terpenuhi, aku ingin tidur diatas bantalan yang lembut dan hangat lalu aku ingin setiap pagi dihidangkan sarapan dengan keju dan susu hangat." Ia pun meneteskan air mata dan tertidur pulas.Keesokan paginya, ia mengintip untuk meyakinkan bahwa hujan telah reda. Ia pun melompat turun dan sambil menahan lapar yang teramat sangat ia berlari mencari sisa makanan apapun yang masih dapat dimakan agar tetap bertahan hidup. Ia terus berlari hingga akhirnya ia mencium aroma keju pada sebuah tempat dengan dinding yang tinggi dan sebuah jendela yang terbuka lebar, dengan cekatan ia memanjat dan mengikuti aroma keju itu berasal.Ia mengendap-endap diatas sebuah meja yang sangat besar untuk mencapai keju tersebut diujung sisi meja yang berlawanan, namun sayangnya seorang manusia muncul dihadapannya dan memukulnya dengan sebuah rolling pin yang penuh dengan tepung putih. Ia pun berlari melompat kesana-kemari untuk menghindar dari serangan manusia tersebut, dengan lihai ia menghindarinya. Lalu tanpa sengaja ia terjatuh diatas mangkuk raksasa dan tenggelam dalam adonan kuning, adonan tersebut seperti lumpur isap yang membuatnya tak bisa menggerakan tubuhnya dan sang manusia pun melemparnya keluar dari tempat itu bersama dengan adonan yang telah terkotori olehnya.Karena gagal sang tikus pun bersedih dan menangis hingga tanpa terasa langit kembali menghujaninya. Mendengar tangisannya dua ekor kucing liar datang mendekatinya dan seekor kucing bertanya "Hey pecundang, apa yang kau tangisi?""Aku telah gagal untuk mendapatkan makanan." Jawab sang tikus dengan nafas terisak-isak."Hahaha.. Kau menangis karena tak dapat makanan ya, lalu bagaimana jika kau-lah yang menjadi makanan kami?" Tanya sang kucing. "Ayolah jangan membuat kami kecewa dan menangis sepertimu Hahahahaha.." Ucap kucing yang lain.Mendengar perkataan mereka sang tikus pun terkejut tak kepalang dan berlari tunggang-langgang, namun karena hujan permukaan tanah menjadi licin dan ia pun jatuh tersungkur. Ia pun menangis dengan tatapan penuh rasa takut melihat kedua kucing tersebut semakin mendekat, kedua kucing tersebut melompat kearahnya dan menerkamnya hingga sang tikus pun menjerit atas ajalnya. Mungkin inilah akhir hidup sang Tikus Suram Metropolitan, hingga akhir ia tak pernah menyerah untuk menghadapi hidup yang keras ini semoga ia mendapat apa yang ia inginkan dilain dunia.
Hmm.. Sad ending yah, tapi hujan sudah reda nih dan ini saatnya gue untuk pulang deh hehehe.. (^,^)v
Ehh.. Tapi pas sampai rumah gue ketik dilaptop dan gue tambahin lagi ceritanya jadi happy ending hehehe.. Chekidot:
Saat dua ekor kucing tersebut semakin mendekat tanpa disangka seorang pria ber-jas hitam muncul menolongnya dan memukul kedua kucing itu hingga terpental dan berlari terbirit-birit. Pria itu memungutnya dan mendekapnya agar membuatnya hangat, pada awalnya sang tikus mencurigainya namun setelah pria itu mengelus punggungnya ia pun merasa nyaman dengannya dan percaya pada pria tersebut. Hingga pada akhirnya beberapa bulan kemudian, sang tikus menjadi tontonan hiburan untuk atraksinya dan setiap seusai pertunjukan pria tersebut memberinya sebuah keju hangat dan semangkuk susu segar untuknya. Inilah akhir bahagia bagi seekor Tikus Suram Metropolitan atau sekarang menjadi Ratsy Si Tikus Sirkus Metropolitan.
Nah kalau begini kan mangstab, gue nggak tega kalau endingnya tragis gitu hahaha.. (^,^)a
No comments:
Post a Comment